Indonesia
Arabic
Lainnya
Pengunjung
Kunjungi Website Baru Kami http://tazhimussunnah.com
بـــسم الله الرحمن الرحــــيم
Manakah yang Lebih Utama bagi Seorang Wanita, Sholat di Masjid atau di Rumah ?
17 Desember 2007 15.15

Soal :
Manakah yang lebih utama bagi seorang wanita, sholat di masjid atau di rumah ?

Jawab :
Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama dari pada di masjid. Hal demikian itu dijelaskan dalam sejumlah hadist yang shohih, disepakati akan shohihnya, diantaranya hadist di sunan Abi Daawud dan selainnya, hadist dari jalan Ibnu `Umar radhiAllohu `anhuma berkata : bersabda Rosululloh ShollAllohu `alaihi wa Sallam :
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((لا تمنعوا نساءكم المساجد، وبيوتهن خير لهن)) أخرجه أبو داود (567).
Artinya : Dari `Abdulloh ibnu `Umar radhiAllohu `anhuma berkata : berkata Rosulullahi ShollAllohu `alaihi wa Sallam : “Janganlah kalian melarang wanita wanita kalian pergi melakukan shalat dimasjid, dan rumah rumah mereka lebih baik atas mereka.” (Dikeluarkan Abu Daawud : 567)

Dan hadist dari jalan Ibnu Mas`uud radhiAllohu `anhu, dari Nabi ShollAllohu `alaihi wa Sallam berkata beliau :
عن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((صلاة المرأة في بيتها أفضل من صلاتها في حجرتها، وصلاتها في مخدعها أفضل من صلاتها في بيتها)). أخرجه أبو داود (570).
Artinya : “Sholatnya seorang wanita di rumahnya yang paling utama dilakukan di kamarnya dan lebih utama lagi dilakukan ruang kecil di dalam rumahnya.” (Hadist dikeluarkan oleh Abu Daawud : 570).

Diterjemahkan oleh Abu Zubair Aceh dari kitab : “Jaami’u ahkaamun Nisaa`, (1/293-294), As-Syaikh Musthafa Al-’Adawy.

Sumber : Buletin Ta'zhimu As-Sunnah Edisi III Rabiuts Tsani 1428 H

Label: ,

.: Saat ini ada pengunjung online :.
Penunjuk Waktu
Streaming Radio

Mutiara Salaf

 

 

 

 

 

 

Ushul As-Sunnah menurut kita adalah :

“Berpegang teguh kepada perkara yang dahulu diamalkan oleh para Shahabat Rasulullah Shallallahu 'laihi wa sallam dan meneladani mereka, meninggalkan bid'ah karena semua bentuk bid'ah adalah sesat, meninggalkan perdebatan dan duduk-duduk bersama pengikut hawa nafsu serta meninggalkan pertengkaran, perdebatan dan berbantah-bantahan dalam Dien" ( Ushul As-Sunnah Imam Ahmad Rahimahullahu)

 

 

 

 

 

 

 

Ibnu Mas’ud Radliyallahu 'Anhu berkata :

“Ikutilah dan jangan berbuat bid’ah! Sebab sungguh itu telah cukup bagi kalian. Dan (ketahuilah) bahwa setiap bid’ah adalah sesat.” (Syarh Ushul I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah Al-Laalikai)

 

 

 

 

 

 

 

Ibnu Mas’ud Radliyallahu 'Anhu berkata :

“Sederhana dalam As Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid’ah.” (Syarh Ushul I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah Al-Laalikai)

 

 

 

 

 

 

 

Al Auza’i Rahimahullahu Ta'ala berkata :

“Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh manusia menolakmu dan jauhilah pendapatnya orang-orang (selain mereka) meskipun mereka menghiasi perkataannya terhadapmu.” (Asy syari’ah 63)

 

 

 

 

 

 

 

Statistik
Temukan Artikel
Ta'zhimus-Sunnah Duri © 1428 H/2007 Powered by Blogger | Template by Free Templates | Free Domain | Freedomain co.cc

CO.CC:Free Domain